INDRAMAYU, BRITAIN – Ada-ada saja, calon anggota DPRD di Indramayu dikabarkan masuk dalam daftar penerima Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP), untuk penyaluran tahun 2024.
Belum diketahui secara pasti apakah caleg tersebut memang masuk katagori sebagai penerima manfaat, atau justru pendataan tersebut tidak tepat sasaran.
Peristiwa ini terjadi di Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Menurut keterangan pemerintah desa setempat, ada beberapa warga yang dinilai sudah mampu tapi terdaftar dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Uniknya, ada salah satunya diketahui merupakan seorang calon anggota legislatif (caleg).
“Iya benar ada caleg terdaftar sebagai penerima bantuan,” ujar Sekretaris Desa Dermayu, Hasbi Hudaya kepada wartawan, Kamis 1 Januari 2024.
Dijelaskan Hasbi, kasus caleg yang terdaftar sebagai KPM tersebut baru terjadi pada tahun ini. Kebetulan pas menjelang pemilihan umum.
Caleg tersebut ternhata masuk dalam data KPM baru, sedangkan di tahun sebelumnya caleg tersebut tidak terdaftar.
“Data KPM yang berhak menerima bantuan pangan tahun ini, adalah data yang diterima dari pemerintah pusat. Data tersebut berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas),” kata Hasbi.
Pihak pemerintah desa sendiri tidak tahu soal pendataan tersebut, mengingat data yang didapat berbeda dengan pendataan yang dilakukan pemerintah desa.
Karena menggunakan data dari Bapanas, ujar Hasbi, ada beberapa KPM yang sebelumnya tidak masuk daftar penerima bantuan menjadi masuk pada tahun ini. Begitu pula sebaliknya, ada yang dulu masuk sekarang tidak ada.
“Jadi ketiika ada warga mampu tapi menerima bantuan, kami dari pemerintah desa hanya menjalankan tugas untuk penyaluran saja,” ujar Hasbi.
Meski demikian, lanjut dia, data itu sebenarnya bisa dirubah jika warga yang dinilai mampu tersebut mau dan sadar, untuk membuat pernyataan menolak bantuan.
“Hanya saja sampai saat ini tidak ada yang mengajukan penolakan terhadap bansos tersebut. Namanya rekeki, mau yang mampu atau yang miskin pasti diterima kalau memang dikasih,” ujar dia sambil tersenyum.
Hasbi menambahkan, bantuan pangan untuk warga di Desa Dermayu Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, memang mengalami peningkatan. Tahun ini sebanyak 544 KPM, sedangkan sebelumnya hanya sekitar 400 KPM.
Masing-masing mendapat bantuan sebanyak 10 kilogram beras untuk bulan Januari 2024.
Terpisah, Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, saat ini ia dan jajaran terus melakukan keliling ke berbagai desa untuk memantau penyaluran bantuan pangan ini.
Tujuannya untuk belanja masalah yang terjadi di masyarakat, termasuk soal penyaluran bansos dari pemerintah pusat untuk masyarakat. Jangan sampai bantuan yang disalurkan tidak tepat sasaran.
“Harusnya kita juga malu ya, misal mampu tapi cuma ngantri 10 kilogram kok, nemen (kebangetan) gitu,” ujar dia saat meninjau penyaluran bantuan pangan di Balai Desa Terusan, Kecamatan Sindang.
Nina Agustina juga meminta kepada masyarakat apabila menemukan temuan-temuan perihal bansos ini, bisa melapor ke pemerintah daerah. Sehingga Pemda Indramayu bisa tahu dan bisa dicarikan jalan solusinya.
Saat ditanya soal data yang digunakan untuk penyaluran bansos, Nina menyampaikan, data yang digunakan berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapenas).(oet)