UMKM Kerupuk Indramayu Semakin Menggeliat di Tengah Panas Terik

KERING. Sejumlah pekerja mengangkut kerupuk yang telah kering dari tempat penjemuran, di sentra industri kerupuk Blok Dukuh Desa Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, kemarin. (UTOYO PRIE ACHDI)
KERING. Sejumlah pekerja mengangkut kerupuk yang telah kering dari tempat penjemuran, di sentra industri kerupuk Blok Dukuh Desa Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, kemarin. (UTOYO PRIE ACHDI)

 

INDRAMAYU, BRITAIN – Cuaca yang sangat panas belakangan ini membuat banyak warga mengeluh. Apalagi suhu bisa mencapai 35-37 derajat celcius. Sangat terik.

Namun ada sebagian warga yang justru gembira dengan cuaca ini. Mereka justru diuntungkan dengan kondisi cuaca yang panas menyengat. Di sebuah desa di Kabupaten Indramayu, tepatnya di Desa Kenanga Kecamatan Sindang, puluhan warga rela berpanas-panasan.

Mereka adalah para buruh pabrik kerupuk. Mereka terlihat mulai menjemur kerupuk pada pukul 08.00 dan akan diambil sekitar pukul 15.00. Bahkan dalam kondisi panas menyengat seperti sekarang ini, penjemuran bisa dilakukan lebih cepat.

Industri kerupuk Indramayu memang sudah dikenal sejak dulu, yang berpusat di Blok Dukuh Desa Kenanga Kecamatan Sindang. Industri yang satu ini semakin menggeliat dan terus berkembang, sebagai UMKM yang  banyak menyerap tenaga kerja lokal.

Seperti yang terlihat Minggu 19 Oktober 2025, sejumlah pekerja tengah menjemur kerupuk di halaman pabrik kerupuk. Ratusan nampan  (tampah) yang berisi kerupuk, berjajar rapi di bawah pancaran sinar matahari.

Penjemuran kerupuk biasanya dilakukan mulai pukul 8.00 pagi hingga menjelang sore, sekitar pukul 15.00. Namun ketika tiba-tiba hujan, tentunya para pekerja akan sibuk mengangkat jemuran kerupuk tersebut.

Penjemuran kerupuk ini merupakan aktifitas rutin, bagian dari proses produksi kerupuk. Kerupuk yang telah dijemur dan kering, selanjutnya akan dikemas sebelum akhirnya siap dipasarkan.

Industri kerupuk Indramayu memang terus berkembang. Kalau sebelumnya kita hanya mengenal jenis kerupuk udang dan kerupuk ikan. Saat ini sudah muncul varian kerupuk lainnya. Ada kerupuk jengkol, kerupuk bawang dan yang lainnya.

Salah seorang pengusaha kerupuk, H Toyib mengungkapkan,  industri kerupuk di Indramayu memang terus berkembang. Saat ini di Desa Kenanga Blok Dukuh ada puluhan UMKM yang bergerak di bidang industri kerupuk.

H Toyib mengaku sudah memulai industri kerupuk sejak tahun 1980, dengan produk kerupuk merk Guci Mas. Kemudian pada tahun 2004 berkembang dan menambah produknya dengan merk Dua Panda.

H Toyib menjelaskan,  produksi kerupuk di tempatnya dalam sehari bisa mencapai 1 hingga 2 ton tergantung pesanan. Sementara jenis kerupuk yang diproduksi juga bermacam-macam. Ada kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk jengkol, kerupuk bawang dan lain-lain.

Pria berusia 60 tahun ini menambahkan,  saat ini ada 19 orang pekerja di perusahaan miliknya. Terdiri dari 15 laki-laki dan 4 perempuan.

Menyinggung tentang pemasaran produk kerupuk itu sendiri, H Toyib mengatakan bahwa kerupuk produksinya sudah dijual ke berbagai daerah di Indonesia.

“Selain di Indramayu, produk kerupuk kami juga sudah dikirim ke berbagai daerah,” ungkapnya.

Terkait masalah harga kerupuk itu sendiri, menurutnya itu bervariasi tetgantung jenis kerupuk dan besar kemasan.

 

Di tempat terpisah, pengusaha lainnya H Murtasim juga mengakui kalau produk kerupuk Indramayu sudah menyebar ke sejumlah daerah. Baik di kota-kota di Pulau Jawa hingga Sumatera.

“Hari ini saya mau kirim ke Solo, Jawa Tengah, ” ujar H Murtasim, pemilik merk kerupuk Dua Gajah.(oet]

 

Berita Indramayu

Pusatnya berita indramayu

Related posts

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

ban11

Recent News