INDRAMAYU, BRITAIN – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sejak Selasa 12 Maret 2024 mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir.
Banjir menggenangi sejumlah tempat. Mulai dari jalan protokol Indramayu, seperti di Jalan Letjen Suprapto, Jl DI Panjaitan, Jl Olahraga (Sport Center), dan masih banyak ruas jalan lainnya.
Akibatnya para pengendara mengalami kesulitan untuk melintas. Terlebih bagi kendaraan roda dua, banyak yang mogok akibat terendam air.
Selain merendam sejumlah jalan protokol, banjir pun merendam sejumlah sekolah di Kecamatan Indramayu, Kecamatan Pasekan, Sindang.
Seperti di SMAN 2 Indramayu, SDN Singajaya 1 Kecamatan Indramayu, hingga Polindra Indramayu.
Para siswa terpaksa melepas alas kaki untuk sampai ke sekolah. Karena sepanjang jalan yang dilalui, bahkan halaman sekolah juga terendam banjir.
Sementara puluhan rumah di Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pun turut terendam. Ketinggian air di Desa tersebut variatif, mulai dari 30 hingga 50 centimeter.
Selamet, salah satu warga mengungkapkan, banjir mulai terjadi sejak pukul 03.30 WIB, saat ia bersama keluarga tengah menyantap makan saur.
“Banjir dari pukul 03.30 WIB dini hari, airnya udah masuk ke dalam, banjir karena hujan, hujannya itu tidak berhenti-henti jadi air pada masuk semua,” ungkapnya saat ditemui dirumahnya, Kamis 14 Maret 2024.
Meski banjir telah menggenangi rumah, Selamet mengatakan, ia lebih mengutamakan mengevakuasi barang berharga hang ada di dalam rumahnya, sebelum mengungsi ke rumah saudaranya.
“Saurnya sih tetap saur, walaupun enggak minum juga. Pengen ngungsi tapi saya pengen nyelamatin barang-barang dulu di keatasin, dinaikin dulu, setelah itu baru kita pindah bawa anak-anak ke tetangga,” katanya.
Banjir di kawasan Desa Dermayu, sering terjadi, jika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Indramayu.
“Di sini banjir sering, kalau hujannya gak berhenti-henti pasti banjir, setiap tahun sekali. Air baru surut setelah dua hari, itu juga kalau gak hujan. Waktu semalam air masuk ke rumah lumayan parah, tapi Alhamdulillah cepat surut, karena di sananya deket masjid ada yang mompa. Ketinggian air sekitar lutut orang dewasa,” ucapnya.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hingga Kamis sore, tak kunjung surut.
Seperti di Desa Pamayahan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hingga saat ini air di Desa tersebut tidak kunjung surut. Ketinggian air di kawasan tersebut mencapai 30 hingga 50 centimeter.
“Untuk ketinggian sekitar 30 centimeter, untuk ke dalamnya lebih dalam lagi untuk ukuran dewasa sampai paha sekitar 50 centimeter kurang lebih,” ungkap Eko Firman Mutaqo.
Eko mengatakan, banjir tersebut terjadi akibat adanya proyek BBWS yang tidak kunjung usai, yang mengakibatkan banjir melanda Desa tersebut.
“Emang situasi di sini kan datarannya rendah, secara kebetulan air kena hujan, terus dengan adanya proyek BBWS belum selesai jembatannya itu, jadi mohon segera secepatnya, dan untuk terbentuknya irigasi ini juga belum selesai,” katanya.
Eko menjelaskan, hingga sore ini, belum ada tanda-tanda air surut, bahkan banjir itu kali kelima yang terjadi di kawasan tersebut.
“Kalau untuk surut atau penurunan air belum ada, tingginya masih segini. Banjir dari kemarin-kemarin, kalau yang di bulan ini ada sekitar lima kali banjir, kayaknya ini yang paling parah,” jelasnya.
Eko menambahkan, Desa Pamayahan merupakan kawasan yang sering dilanda banjir, minimnya saluran irigasi, menjadi faktor utama terjadinya banjir.(oet)