INDRAMAYU, BRITAIN – Sopyah Supriatin (22), gadis viral yang menyamar jadi laki-laki untuk bisa bekerja sebagai kuli bangunan, tampak bangga dan terharu, ketika Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, mengunjungi kediamannya, di Blok Bong, Kelurahan Lemahmekar, Indramayu, Rabu 5 Juni 2024.
Kedatangan Kapolres ternyata untuk memberikan bantuan gerobak dorong, yang bisa dimanfaatkan untuk jualan es. Dengan jualan es inilah, Sopyah diharapkan mendapatkan penghasilandan bisa membantu adik-adiknya.
Perempuan yang biasa disapa Donang ini tak henti-hentinya menyampaikan terima kasih kepada kapolres, dengan mata berkaca-kaca.
Kapolres bukan hanya memberikan geribak dorong saja, namun juga beserta perlengkapannya, serta bahan-bahan awal untuk memulai usaha.
“Terima kasih pak Kapolres atas bantuan gerobak beserta perlengkapannya. Saya sangat senang, besok saya akan mulai berjualan,” ungkapnya bangga, Rabu 5 Juni 2024.
Donang mengaku sangat bersyukur karena telah diberikan perlengkapan untuk berjualan es. Ia pun berharap usahanya bisa lancar dan laris, sehingga bisa membantu adik-adiknya.
Seperti diberitakan, kisah Sopyah viral bahkan menyedot perhatian masyarakat luas, bahkan ramai di youtube. Kisah berawal ketika gadis muda ini terpaksa harus menyamar menjadi laki-laki agar bisa diterima kerja menjadi kuli bangunan. Itu dilkakukan demi menghidupi adiknya, Samsul Ramadan (15 tahun).
Samsul sejak setahun terakhir ini terpaksa putus sekolah saat duduk di kelas delapan SMP. Meski sekolah gratis, namun dia tetap butuh biaya untuk ongkos dan perlengkapan sekolah. Kamudian satu adik perempuan lainnya bernama Juwita (11 tahun) juga menjadi tanggungannya.
Awalnya Sopyah kerap mendapat penolakan saat hendak ikut bekerja menjadi kuli bangunan, karena seorang perempuan. Ia lalu nekat memangkas rambut panjangnya hingga menjadi pendek seperti laki-laki. Termasuk cara berpakaiannya.
“Yang penting adik saya bisa makan. Pekerjaan ini saya lakukan setelah ibu meninggal setahun lalu karena penyakit kunker payudara, bapak entah kemana. Rumah orang tua dijual untuk berobat ibu saya. Sekarang, saya dan adik adik tidur diatas kuburan,” ungkapnya.
Kisah hidup dan perjuangan Sopyah pun mengunggah keluarga besar Polres Indramayu untuk turun membantu. Melalui program sodakoh, Satuan Binmas Polres setempat menyumbangkan gerobak es teh dan perlengkapannya secara komplit untuk Sopyah.
“Sopyah perempuan, tapi dia mencoba untuk merubah identitasnya sebagai laki laki untuk bisa bekerja sebagai buruh bangunan. Perjuangannya luar biasa, ” ujar Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar.
Bukan hanya menyumbangkan gerobak es teh, kapolres Indramayu juga memerintahkan jajarannya untuk mencarikan lokasi yang ramai baginya agar laris jualannya.
“Semoga saja pemberian sumbangan gerobak teh ini menjadikan motivasi bagi ananda Sopyah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ” harap kapolres Fahri.(oet)