INDRAMAYU, BRITAIN – Pesantren ASLIMU (As-sakienah Lil Mubtadi’in) mengadakan acara “Wisuda Al-qur’an”, berbarengan dengan acara “Haul Muassis dan Muwaqif Pesantren Modern As-Sakienah” Desa Tugu Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.
Sebanyak 32 santri pesantren ASLIMU mendapatkan penghargaan. Mereka telah berhasil mencapai target pembelajaran yang sudah ditentukan oleh pesantren.
As-sakienah Lil Mubtadi’in, atau yang kita kenal dengan pesantren ASLIMU merupakan sebuah lembaga pendidikan pondok pesantren di bawah naungan Yayasan Islam Arahimiyah Pesantren Modern As-Sakienah, yang terfokus pada pendidikan anak usia sekolah dasar.
Pesantren ASLIMU berkomitmen untuk terus berusaha memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik, menanamkan pengetahuan dan kemampuan dasar sebagai modal utama bagi seluruh santri untuk menyongsong masa depan yang gemilang, mencetak generasi muda yang qur’ani, berakhlak mulia, mandiri, disiplin dan bertanggung jawab.
Pesantren ASLIMU menyelenggarakan pendidikan yang terintegrasi antara pendidikan formal dan nonformal, menyelenggarakan pendidikan Al-Qur’an secara sistematis dari mulai belajar membaca, tahsinul qiro’ah dan tahfidhul Qur’an.
Juga menanamkan dasar-dasar pengetahuan dan kemampuan dalam beribadah dan bersosial, membekali kemampuan dasar dalam berbahasa asing (Arab dan Ingris), serta memberikan pelayanan Pendidikan dan pembimbingan dengan intensif.
Khoerunnisah salah satu wisudawati kelahiran Indramayu, telah berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an enam juz (enam juz bil hifdzi). Tidak hanya itu, dia juga telah menyelesaikan beberapa kitab, diantaranya kitab aqidatul awam, kitab tuhfatul athfal, kitab arbain nawawi dan kitab aqoid durusudiniyah.
Selain itu, ada juga Ai Yena santri asal Tasikmalaya dan Muhammad Sekha Umma Halip asal Subang juga meraih keberhasilan yang sama namun hanya berbeda pada tahfidznya saja.
Ai yena menuntaskan hafalan lima juz dan kitab aqidatul awam, kitab tuhfatul athfal, kitab arbain nawawi dan kitab aqoid durusudiniyah.
Kyai H.Sunarto Rois MSi, Pembina Yayasan Islam Ar-rahimiyah Pesantren Modern As-Sakienah mengungkapkan kegembiraannya atas prestasi yang diraih para santri.
“Saya terharu dan bangga. Malam ini menjadi saksi keberhasilan pesantren ASLIMU dalam mengemban tugas mulia, mendidik dan mendampingi santri yang masih sangat kecil, rata-rata mereka masih usia sekolah dasar, ” ungkapnya haru.
ASLIMU memang didesain khusus untuk pendidikan santri usia anak-anak. Segala sesuatunya disesuaikaan dengaan kebutuhan anak-anak, sehingga santri kecil yang masih dalam masa bermain itu tetap bisa belajar namun dengan riang gembira.
Ahmad Munawirul Buldani sebagai pengasuh pesantren ASLIMU menegaskan, Al-Qur’an menjadi materi pertama dan yang paling diutamakan. “Bukan berarti materi yang lain tidak penting, namun jika kita membaca biografi ulama-ulama terdahulu, tokoh perubahan bahkan ilmuwan muslim pun sebelum belajar apapun maka pelajaran pertama yang mereka tekuni adalah Al-Qur’an, ” tegasnya.
Hal itulah yang melatar belakangi pesantren ASLIMU fokus pada pendidikan Al-Qur’an dari mulai belajar membaca, tahsinul Qiro’ah sampai kepada tahfidzul Qur’an.(Red/rls)